Kota Kupang sebagai Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami pertumbuhan penduduk yang signifikan, yang dipengaruhi oleh tingginya angka kelahiran dan migrasi. Kondisi ini menuntut pemerataan fasilitas pelayanan permukiman agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem pusat pelayanan permukiman di Kota Kupang dengan menggunakan metode Analisis Skalogram, Geographic Information System (GIS), dan Analisis Gravitasi Hansen. Berdasarkan hasil penelitian, nilai Coefficient of Reproducibility (COR) berada di bawah standar kelayakan (<0,9), menunjukkan bahwa distribusi fasilitas di Kota Kupang masih belum merata. Hasil pemetaan GIS menunjukkan bahwa Kecamatan Maulafa sebagai wilayah yang memiliki fasilitas lengkap dan berada pada Orde I, menjadikannya sebagai pusat pelayanan utama. Sementara itu, setiap Kecamatan telah menyediakan pelayanan primer dan sekunder bagi masyarakat. Analisis gravitasi mengungkapkan bahwa Kecamatan Oebobo dan Maulafa memiliki interaksi tertinggi karena jumlah penduduk yang besar dan aksesibilitas yang lebih baik. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang lebih baik dalam pemerataan fasilitas publik, peningkatan infrastruktur, serta optimalisasi pusat pelayanan utama guna mendukung kesejahteraan masyarakat.
Copyrights © 2025