Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi mahasiswa terhadap tindakan catcalling sebagai bentuk pelecehan seksual verbal di ruang publik. Fenomena catcalling sering dianggap sebagai candaan atau pujian, padahal tindakan ini dapat berdampak negatif secara psikologis bagi korban. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada mahasiswa Universitas Negeri Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa menganggap catcalling sebagai bentuk kekerasan seksual verbal karena dilakukan tanpa persetujuan dan merendahkan martabat korban. Namun, sebagian mahasiswa masih memiliki pandangan berbeda, menganggap catcalling sebagai ekspresi spontan yang tidak berbahaya, terutama jika tidak disertai kontak fisik. Kurangnya pemahaman tentang batas antara pujian dan pelecehan, pengaruh lingkungan sosial, serta rendahnya kesadaran hukum menjadi faktor yang memengaruhi normalisasi tindakan ini. Penelitian ini menegaskan pentingnya edukasi dan sosialisasi mengenai pelecehan seksual verbal di kalangan mahasiswa agar tercipta ruang publik yang aman dan menghargai privasi setiap individu.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025