Artikel ini membahas konsep laba dalam perspektif akuntansi syariah yang tidak hanya berfokus pada aspek finansial semata, tetapi juga mempertimbangkan dimensi etika dan nilai keadilan sesuai prinsip-prinsip syariah. Dalam konteks akuntansi konvensional, laba cenderung diukur secara kuantitatif tanpa mempertimbangkan implikasi sosial dan moral. Sebaliknya, akuntansi syariah menekankan pentingnya kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab sosial dalam pelaporan keuangan. Artikel ini juga mengulas bagaimana nilai-nilai Islam, seperti keadilan ('adl), amanah, dan larangan riba, mempengaruhi pemahaman dan pengukuran laba. Tujuan penulisan dari artikel ini adalah untuk mengkaji kembali konsep laba dalam kerangka akuntansi syariah serta menunjukkan bagaimana integrasi antara prinsip etika Islam dan akuntansi dapat menciptakan sistem pelaporan keuangan yang lebih adil, transparan, dan bertanggung jawab. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif-analitis, artikel ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan paradigma akuntansi yang lebih holistik dan berorientasi pada kemaslahatan
Copyrights © 2025