Human Immunodeficiency Virus (HIV) masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan, bukan hanya karena ancaman medisnya tetapi juga karena stigma sosial yang melekat padanya. Ibu pascapersalinan dengan HIV menghadapi tantangan unik, termasuk diskriminasi sosial, stres psikologis, dan kesulitan dalam penerimaan diri. Stigma sering kali menyebabkan isolasi, kecemasan, dan depresi, yang selanjutnya meningkatkan pemulihan dan kemampuan mereka untuk merawat bayi baru lahir mereka.few3 . Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk stigma yang dialami ibu pascapersalinan dengan HIV, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri, mendeskripsikan dampak stigma terhadap kondisi psikososial, dan mengeksplorasi strategi yang digunakan untuk menghadapi stigma dan membangun penerimaan diri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian deskriptif kualitatif dilakukan di Puskesmas Sentani, Kabupaten Jayapura, dari bulan April sampai dengan Juni 2024. Lima ibu pascapersalinan dengan HIV dipilih melalui purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa ibu pascapersalinan dengan HIV mengalami berbagai bentuk stigma, termasuk pengucilan sosial, rasa malu internal, dan diskriminasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri meliputi reaksi emosional, dukungan sosial, spiritualitas, dan pendidikan tentang HIV. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Stigma berdampak signifikan terhadap kesejahteraan psikososial ibu pascapersalinan dengan HIV. Dukungan sosial, praktik spiritual, dan pendidikan penting dalam membangun penerimaan diri. Rekomendasi meliputi peningkatan pendidikan kesehatan, pelatihan komunikasi empati bagi petugas kesehatan, dan promosi jaringan dukungan sosial.
Copyrights © 2025