Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny. “W.Y” UMUR 22 TAHUN GIP0A0 USIA KEHAMILAN 34 MINGGU 3 HARI DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI PUSKESMAS SENTANI Aroi, Evelin; Putri, Harlinda Widia; Utami, Arum Surya; Simanjuntak, Dahlia R.E
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 7 No. 2, Juni (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak JULKIA
Publisher : LPPM STIKes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52646/julkia.v7i2, Juni.260

Abstract

Latar belakang: Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.¹ Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah bagi seorang perempuan karena di dalam Rahimnya terdapat janin. Pada unumnya kehamilan berjalan dengan dengan normal, namun setiap kehamilan bisa berkembang membawa resiko tinggi yang mengakibatkan terjadinya komplikasi pada kehamilan hingga kematian ibu Metode: metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan studi penelaan kasus (case study). Penelitian dilaksanakan di puskesmas sentani, sampel penelitian ini Ny.W.Y umur 22 tahun GIP0A0 usia kehamilan 34 minggu 3 hari dengan kehamilan normal.Instrument yang digunakan yaitu pedoman observasi, wawancara dan study dokumentasi dalam bentuk format asuhan kebidanan 7 langkah varney dan pendokumentasian SOAP Hasil: Asuhan kebidanan pada Ny. ”W.y" telah dilakukan selama kurang lebih 1 bulan yang dimulai dari masa kehamilan 34 minggu 3 hari. Asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.W.y GIP0A0 dengan kehamilan normal sudah sesuai Manajemen Kebidanan 7 langkah Varney dan SOP sebagai data perkembanganya, berdasarkan kasus Ny.W.y tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus pada kunjungan ANC dan Perawatan ANC Pembahasan:Pada studi kasus Asuhan Kebidanan pada ibu hamil membahas tentang kesesuaian antara teori dan kenyataan yang terjadi pada Ny. “W.y” umur 22 tahun GIP0A0 selama kehamilan trimester III (34 minggu 3 hari) dengan kehamilan normal menggunakan standar asuhan kebidanan yang terdiri dari pengkajian data, perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dilanjutkan dengan SOAP sebagai data perkembangan kesimpulan dan saran: berdasarkan kasus Ny.W.y tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus pada kunjungan ANC dan Perawatan ANC
Skrining hiv pada wanita hamil: scoping review pratami, yustika rahmawati; hasnia; Utami, Arum Surya; Lestari, Tiyan Febriyani; Lestari, Susi; Putri, Harlinda Widia
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v12i1.535

Abstract

Many pregnant women still do not undergo HIV screening, which is a problem both in Indonesia and internationally. Objective to explore HIV screening in pregnant women. Method scoping review using the PRISMA-ScR checklist framework and selected with inclusion and exclusion criteria. This literature review has screened articles from three databases totaling 1,070 articles, then 10 selected articles were found. Furthermore, the author found themes in this literature review, including HIV test results in pregnant women and two of the themes were factors related to HIV screening in pregnant women, namely socio-demographic factors and health factors. Conclusion: The researcher concluded that the incidence of HIV is high in developing countries. Gender issues were also found in this literature review that many HIV screening services only focus on pregnant women. Furthermore, the findings also stated that pregnant women who live with their partners are still actively having sexual relations can be a factor in the occurrence of new cases.
Hubungan pengetahuan dengan kepatuhan pada pasien acquired immune deficiency syndrome dalam mengonsumsi obat Antiretroviral Lestari, Tiyan Febriyani; Pratami, Yustika Rahmawati; Utami, Arum Surya
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 18 No. 6 (2024): Volume 18 Nomor 6
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v18i6.331

Abstract

Background: Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a class of viruses that infect white blood cells and cause decreased immunity, while Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) is a set of symptoms that arise due to the human immune system that drops due to infection by HIV. HIV patients really need Antiretroviral (ARV) treatment to reduce the number of HIV viruses so as not to enter the AIDS stage, while AIDS patients need ARV treatment to prevent opportunistic infections with various complications. The most important factor in the success of ARV therapy is compliance in taking ARV drugs. Purpose: To determine the relationship between knowledge of Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) patients and compliance with taking Antiretroviral drugs. Method: Descriptive research with a cross-sectional approach. The study was conducted on HIV-infected patients at the Sentani Health Center, Jayapura Regency, which was carried out from December 2, 2022 to July 30, 2023. The independent variable in this study was the knowledge of HIV patients, while the dependent variable was adherence to taking ARVs. The sampling technique was accidental sampling, the calculation used the Slovin formula and the number of samples was 69 respondents. Univariate and bivariate data analysis used the chi-square statistical test. Results: Respondents with good knowledge did not make them compliant in taking drugs, as shown by the value of high compliance 16 (61.6%) respondents, moderate 12 (50.0%) respondents, and low compliance 7 (37.0%) respondents. This score does not have a significant difference, so the results of the chi square test show that there is no relationship between knowledge and compliance of HIV/AIDS patients in taking ARV drugs with a p-value of 0.137 (>0.05). Conclusion: There is no relationship between knowledge and compliance of HIV/AIDS patients in taking ARV drugs, this occurs because compliance with ARV therapy can not only be influenced by the level of knowledge, but is influenced by many factors such as individual awareness and motivation, inability to tolerate side effects of drugs, as well as family support and laziness to take drugs when they run out. Suggestion: Nurses can continue to provide counseling and health education to HIV/AIDS patients to continue to improve compliance in taking drugs. For further research, it is recommended to add other variables that are indicated as factors of drug compliance.   Keywords: Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS); Antiretroviral (ARV); Compliance; Knowledge.   Pendahuluan: Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah golongan virus yang menginfeksi sel darah putih dan menyebabkan kekebalan tubuh menurun, sedangkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala yang timbul akibat daya tahan tubuh manusia yang turun akibat terinfeksi oleh HIV. Penderita HIV sangat memerlukan pengobatan antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV supaya tidak masuk dalam stadium AIDS, sedangkan pada penderita AIDS membutuhkan pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasi. Faktor terpenting dalam keberhasilan terapi ARV adalah kepatuhan dalam minum obat ARV. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan pasien Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) dengan kepatuhan mengonsumsi obat antiretroviral (ARV). Metode: Penelitian deskriptif menggunakan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan kepada pasien yang terinfeksi HIV di Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura, dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2022 sampai 30 Juli 2023. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan pasien HIV, sedangkan variabel dependen adalah kepatuhan minum ARV. Teknik pengambilan sampel secara accidental sampling, perhitungan menggunakan rumus Slovin dan didapat jumlah sampel 69 responden. Analisis data univariat dan bivariat uji statistik menggunakan chi-square. Hasil: Responden dengan pengetahuan baik tidak membuatnya patuh dalam mengonsumsi obat, ditunjukkan dengan nilai kepatuhan tinggi 16 (61.6%) responden, sedang 12 (50.0%) responden, dan kepatuhan rendah 7 (37.0%) responden. Angka tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan, sehingga hasil uji chi square menunjukan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan pasien HIV/AIDS dalam minum obat ARV dengan p-value 0.137 (>0.05). Simpulan: Tidak ada hubungan antara pengetahuan kepatuhan pasien HIV/AIDS dengan minum obat ARV, hal ini terjadi karena kepatuhan terapi ARV tidak hanya dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan saja, tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor seperti, faktor kesadaran individu dan motivasi diri, ketidakmampuan dalam mentoleransi efek samping obat, dukungan keluarga, dan rasa malas untuk mengambil obat ketika sudah habis. Saran: Para perawat dapat mempertahankan pemberian konseling dan pendidikan kesehatan kepada pasien HIV/AIDS untuk terus meningkatkan kepatuhan minum obat. Bagi penelitian selanjutnya agar dapat menambahkan variabel lain yang terindikasi sebagai faktor kepatuhan minum obat.   Kata Kunci: Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS); Antiretroviral (ARV); Kepatuhan; Pengetahuan.
Pengaruh Poster terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Cara Mencuci Kelambu Berinsektisida di Puskesmas Harapan Susi Lestari; Yudiarsi Eppang; Arum Surya Utami; Lisma Natalia Br Smbiring; Endah Purwanti Handayani
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.273

Abstract

Malaria adalah penyakit yang berpotensi mengancam jiwa, disebabkan oleh parasit yang ditularkan kemanusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Kasus malaria global masih belum sepenuhnya teratasi, terlihat dari data diberbagai negara yang masih menunjukkan angka kejadian malaria yang signifikan. Menurut WHO (2020), terdapat sekitar 229 juta kasus malaria di 87 negara endemik pada tahun 2019, sedikit menurun dari 238 juta kasus pada tahun 2000. Berdasarkan data kejadian malaria (Annual Parasite Incidence) per 1.000 penduduk di Indonesia pada 2019, Provinsi Papua mencatat API tertinggi, yaitu 64,3%, diikuti oleh Papua Barat sebesar 7,38%, Nusa Tenggara Timur sebesar 2,37%, Maluku sebesar 0,72%, dan Kalimantan Timur sebesar 0,55%. Penelitian ini menggunakan metode quasi-experimental dengan desain pretest-posttest with control group. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dengan jumlah partisipan sebanyak 43 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai posttest pada kelompok intervensi mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai pretest. Berdasarkan uji Wilcoxon pada variabel pengetahuan kelompok intervensi, didapatkan nilai Z hitung sebesar -3.624 dan nilai signifikan (sig) sebesar 0,000, yang menunjukkan adanya perbedaan pengetahuan yang signifikan sebelum dan sesudah intervensi. Analisis ini mengindikasikan bahwa intervensi menggunakan media poster memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan tanpa poster, meskipun peningkatan pengetahuan kelompok kontrol juga terjadi namun tidak signifikan. Oleh karena itu, media tambahan seperti poster disarankan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dari tingkat pengetahuan yang rendah menjadi lebih baik, khususnya mengenai prosedur pencucian kelambu berinsektisida
Penyuluhan Pencegahan dan Penularan HIV/AIDS pada Remaja SMA Alfatah YPKP Sentani Utami, Arum Surya; Lestari, Susi; Lestari, Tiyan Febriyani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 11 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i11.1985

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja putra dan putri di SMA Alfatah YPKP Sentani terkait pencegahan dan penularan HIV/AIDS. remaja merupakan kelompok rentan terhadap penyebaran HIV/AIDS, terutama karena kurangnya informasi yang akurat mengenai cara penularan dan pencegahan penyakit ini program ini melibatkan penyuluhan yang dilakukan sebanyak empat kali pada rema ja putra dan putri di SMA Alfatah YPKP Sentani dengan menggunakan metode ceramah yang interaktif, serta sesi diskusi yang mendorong partisipasi aktif, media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah powerpoint dan leafleat. Setiap sesi penyuluhan berlangsung selama 40 menit, Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini bahwa penyuluhan yang dilakukam secara berulang menggunakan media powerpoint dan leafleat dapat meningkatkan pengetahuan remaja mengenai penularan HIV/AIDS. Edukasi yang berkelanjutan mengenai penularan HIV/AIDS, sangat penting dalam membentuk perilaku sehat dikalangan remaja. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi model program edukasi serupa dikelas lainnya dalam rangka pencegahan HIV/AIDS  dikalngan  remaja.
STUDI KUALITATIF: GAMBARAN PSIKOLOGIS IBU POSTPARTUM DENGAN HIV/AIDS DI PUSKESMAS SENTANI Utami, Arum Surya; Lestari, Susi
Ensiklopedia Research and Community Service Review Vol 4, No 2 (2025): Vol. 4 No. 2 Februari 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/err.v4i2.2958

Abstract

Abstract: The postpartum period (puerperium) is the period after labor and delivery of a baby and the recovery period, starting from the completion of labor until the reproductive organs return to their pre-pregnancy state, which takes a varying amount of time between 6-12 weeks. During the postpartum period, physiological changes in the body will occur and psychological changes in the mother will occur regarding the baby she has given birth to (Hutabarat, 2021). For health issues, one of the issues that is still a global concern is the spread of the HIV virus. Individuals who are HIV and AIDS positive will experience changes in their lives. WHO says that when individuals are first diagnosed with HIV, most show changes in their psychosocial character such as living in stress, depression, feeling a lack of social support, and changes in behavior. The purpose of this study is to provide a picture of the psychological state of postpartum mothers with HIV/AIDS at the Sentan Health Center. The research method is descriptive qualitative. The results of this study are a picture of the psychology of postpartum mothers in the form of stress and sadness responses experienced by postpartum mothers with HIV/AIDS. This is a psychological disorder that is naturally felt by mothers during the postpartum period. Moreover, the mother is infected with HIV/AIDS. By not abandoning God and surrendering, you can calm the mood of postpartum mothers who suffer from HIV/AIDS a little.Keywords: HIV/AIDS
Hubungan Pengetahuan Kader dengan Kinerja Kader dalam Pengisian Kartu Skor Poedji Rohyati Pada Deteksi Dini Kehamilan Risiko Tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Gunungtua Pohan, Sakinah Yusro; Pohan, Anni Mardiah; Utami, Arum Surya; Ginting, Litri Artiani
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 10 No 1 (2025): Vol. 10 No. 1 Juni 2025
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v10i1.1607

Abstract

Jumlah kematian ibu yang dihimpun dari pencatatan program kesehatan keluarga di Kementerian Kesehatan meningkat setiap tahun. Salah satu indikator penurunan AKI di puskesmas Gunung tua adalah Deteksi risiko kehamilan oleh masyarakat pada tahun 2023 yang capaiannya 5%. Tujuan penelitian adalah bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan kader dengan kinerja kader dalam pengisian Kartu Skor Poedji Rohyati Pada Deteksi Dini Kehamilan Risiko Tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Gunungua. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi seluruh kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Gunungtua dengan sampel berjumlah 52 yang diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan kader dengan kinerja kader dalam pengisian Kartu Skor Poedji Rohyati Pada Deteksi Dini Kehamilan Risiko Tinggi (p=0,000). Disarankan kepada Puskesmas agar mensosialisasikan tentang pentingnya pengisian KSPR sebagai alat skrinning deteksi risiko tinggi pada ibu hamil.
Dynamics Of Stigma and Self-Acceptance In Postpar-Tum Mothers With Human Immunodeficiency Virus Lestari, Susi; Utami, Arum Surya; Sitanggang, Hotmauli BR.
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 10, No 1 (2025): March
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v10i1.3188

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan, bukan hanya karena ancaman medisnya tetapi juga karena stigma sosial yang melekat padanya. Ibu pascapersalinan dengan HIV menghadapi tantangan unik, termasuk diskriminasi sosial, stres psikologis, dan kesulitan dalam penerimaan diri. Stigma sering kali menyebabkan isolasi, kecemasan, dan depresi, yang selanjutnya meningkatkan pemulihan dan kemampuan mereka untuk merawat bayi baru lahir mereka.few3 . Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk stigma yang dialami ibu pascapersalinan dengan HIV, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri, mendeskripsikan dampak stigma terhadap kondisi psikososial, dan mengeksplorasi strategi yang digunakan untuk menghadapi stigma dan membangun penerimaan diri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian deskriptif kualitatif dilakukan di Puskesmas Sentani, Kabupaten Jayapura, dari bulan April sampai dengan Juni 2024. Lima ibu pascapersalinan dengan HIV dipilih melalui purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa ibu pascapersalinan dengan HIV mengalami berbagai bentuk stigma, termasuk pengucilan sosial, rasa malu internal, dan diskriminasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri meliputi reaksi emosional, dukungan sosial, spiritualitas, dan pendidikan tentang HIV. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Stigma berdampak signifikan terhadap kesejahteraan psikososial ibu pascapersalinan dengan HIV. Dukungan sosial, praktik spiritual, dan pendidikan penting dalam membangun penerimaan diri. Rekomendasi meliputi peningkatan pendidikan kesehatan, pelatihan komunikasi empati bagi petugas kesehatan, dan promosi jaringan dukungan sosial.
Sosialisasi Penularan HIV/AIDS Pada Remaja di SMK YPKP Sentani Lestari, Lestari; Hasnia, Hasnia; Utami, Arum Surya; Utami, Endah Purwanti; Widia, Harlinda; Sembiring, Putri Lisma Natalia Br
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 7 (2025): Volume 8 No 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i7.18116

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran remaja putra dan putri kelas VII di SMK YPKP Sentani terkait penularan HIV/AIDS. Remaja merupakan kelompok rentan terhadap penyebaran HIV/AIDS, terutama karena kurangnya informasi yang akurat mengenai cara penularan dan pencegahan penyakit ini. Program ini melibatkan penyuluhan yang dilakukan sebanyak empat kali pada remaja putra dan putri kelas VII SMK YPKP dengan menggunakan metode ceramah yang interaktif, serta sesi diskusi yang mendorong partisipasi aktif. Selain itu, kegiatan ini juga menekankan pentingnya perilaku sehat dan bertanggung jawab dalam mencegah penularan HIV/AIDS di kalangan remaja. Media yang digunakan dalam penyulahan ini adalah leaflet yang berisi informasi dasar mengenai defenisi HIV/AIDS, mekanisme penularan, gejala, serta cara-cara pencegahan yang dapat dilakukan. Setiap sesi penyuluhan berlangsung selama 30-40 menit, selama penyuluhan peseta antusias dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah bahwa penyuluhan yang dilakukan secara berulang menggunakan media yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta, seperti leaflet, dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja mengenai penularan HIV/AIDS. Edukasi yang berkelanjutan mengenai penularan HIV/AIDS, sangat penting dalam membentuk perilaku sehat di kalangan remaja. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi model program edukasi serupa di kelas-kelas lainnya dalam rangka pencegahan HIV/AIDS di kalangan remaja. Kata Kunci: HIV/AIDS, Penyuluhan, Penularan, Pencegahan, Remaja, SMK YPKP Sentani.  ABSTRACT This community service activity aims to increase knowledge, understanding and awareness of class VII young men and women at SMK YPKP Sentani regarding the transmission of HIV/AIDS. Adolescents are a vulnerable group to the spread of HIV/AIDS, especially due to the lack of accurate information regarding how to transmit and prevent this disease. This program involves counseling carried out four times for young men and women in class VII of SMK YPKP Sentani using interactive lecture methods, as well as discussion sessions that encourage active participation. Apart from that, this activity also emphasizes the importance of healthy and responsible behavior in preventing the transmission of HIV/AIDS among teenagers. The media used in this education are leaflets which contain basic information regarding the definition of HIV/AIDS, transmission mechanisms, symptoms, and preventive methods that can be taken. Each counseling session lasts 30-40 minutes, during which the counseling participants are enthusiastic and can answer questions correctly. The conclusion from this service activity is that outreach carried out repeatedly using media that suits the needs and characteristics of participants, such as leaflets, can increase teenagers' understanding of HIV/AIDS transmission. Continuous education regarding reproductive health and sexually transmitted diseases, including HIV/AIDS, is very important in shaping healthy behavior among adolescents. It is hoped that this activity can become a model for similar educational programs in other classes in the context of preventing HIV/AIDS among teenagers. Keywords: HIV/AIDS, Counseling, Transmission, Prevention, Teenagers, SMK YPKP Sentani.
SOSIALISASI PADA IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN TERHADAP PENCEGAHAN STUNTING DI PUSKESMAS KOMBA KABUPATEN JAYAPURA Lestari, Tiyan Febriyani; Lestari, Susi; Utami, Arum Surya; Utami, Fetty Satu Ryan; Putri, Harlinda Widia
Jurnal Abdimas Saintika Vol 7, No 2 (2025): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v7i2.30672

Abstract

Stunting is a condition of growth failure in toddlers, resulting from chronic malnutrition, resulting in the child being too short for their age. This malnutrition primarily occurs during the First 1,000 Days of Life (HPK), from the fetus to 23 months of age. Stunting impacts a child's physical and cognitive development, which can continue into adulthood and can affect the quality of life and productivity, thus threatening the quality of Indonesia's human resources and the nation's competitiveness. The purpose of this community service activity is to increase knowledge about the importance of the first thousand days of life in preventing stunting. The socialization method in this activity is through lectures, discussions, questions and answers, and giving questionnaires before and after the socialization. The results of this study showed an increase in knowledge of pregnant women after the socialization. Conclusion: This socialization has been proven to increase knowledge about the importance of the first thousand days of life regarding stunting prevention.