Penelitian ini mengkaji isu penambangan nikel di Kepulauan Raja Ampat, menganalisisnya dari perspektif rekayasa lingkungan tambang dan etika profesi. Raja Ampat, yang diakui secara global sebagai pusat keanekaragaman hayati laut dan Geopark UNESCO, menyajikan tantangan kompleks antara potensi ekstraksi sumber daya mineral dan imperatif pelestarian ekosistem yang rapuh. Kajian ini menyoroti ketidaksesuaian fundamental antara metode penambangan terbuka dengan karakteristik ekologis pulau kecil, serta implikasi etis dari operasi yang berpotensi menyebabkan kerusakan ireversibel. Temuan menunjukkan bahwa kerugian ekologis yang diperkirakan, yang secara teknis sulit atau tidak mungkin direklamasi, jauh melampaui keuntungan ekonomi jangka pendek. Hal ini diperparah oleh celah dalam implementasi regulasi dan klaim mitigasi perusahaan yang tidak konsisten dengan realitas lapangan. Disimpulkan bahwa perlindungan permanen Raja Ampat dari aktivitas penambangan adalah keharusan teknis dan etis, dengan rekomendasi kebijakan yang berfokus pada penguatan penegakan hukum dan prioritas konservasi demi keberlanjutan ekologi dan kesejahteraan masyarakat
Copyrights © 2025