<![CDATA[Dalam konteks dinamika komersial kontemporer, entitas ditugaskan untuk tidak hanya menjaga stabilitas operasional, tetapi juga menumbuhkan inovasi strategis. Investigasi ini bertujuan untuk memeriksa persepsi karyawan terhadap kemanjuran kerangka Indikator Kinerja Utama (KPI) yang telah ditetapkan dan prospektif adopsi Objectives and Key Results (OKR) dalam PT TST Indonesia. Metodologi kuantitatif digunakan melalui survei yang terdiri dari 150 responden dari berbagai divisi, berkonsentrasi pada persepsi dari dua kerangka kerja manajemen kinerja. Temuan mengungkapkan bahwa meskipun KPI dianggap efektif dalam mempertahankan efisiensi dan stabilitas operasional (M = 3.92, SD = 0.65), persepsi mengenai potensi OKR menghasilkan skor yang jauh lebih tinggi (M = 4.45, SD = 0.58). Uji t sampel berpasangan membuktikan adanya disparitas yang signifikan secara statistik (t (149) = -9.82, P <0.001). Hasil ini menyiratkan bahwa sementara KPI terus memiliki relevansi, ada aspirasi yang jelas di antara karyawan untuk kerangka kerja yang lebih mudah beradaptasi dan visioner seperti OKR. Investigasi ini menganjurkan pengenalan paradigma manajemen kinerja hibrida yang menggabungkan keunggulan KPI dan OKR, didukung oleh pelatihan komprehensif dan dedikasi kepemimpinan. Konsekuensi strategisnya menggarisbawahi pentingnya kesiapan budaya organisasi dan mekanisme evaluasi berkelanjutan untuk memastikan kemanjuran implementasi.]]>
Copyrights © 2025
