Fenomena antrean panjang dalam layanan perbankan berdampak pada efisiensi operasional dan kepuasan nasabah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengoptimalkan sistem antrean di Bank X Cikarang dengan menggunakan metode Simulasi Kejadian Diskrit/ Discrete Event Simulation (DES)serta Implementasi pendekatan Prinsip5S untuk perbaikan lingkungan kerja. Penelitian ini menggabungkan pendekatan kuantitatif melalui pemodelan menggunakan software Arena dan pendekatan kualitatif melalui observasi lapangan serta audit prinsip 5S. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sistem satu teller menghasilkan waktu tunggu rata-rata 12,59 menit dengan tingkat utilisasi 96%. Skenario usulan dengan dua teller menurunkan waktu tunggu menjadi 7,84 menit dan utilisasi menjadi 72%, menunjukkan peningkatan efisiensi. Audit awal terhadap penerapan prinsip 5S mencatat skor 28 dari 85 poin (30,6%), yang mencerminkan rendahnya keteraturan, kebersihan, dan standarisasi di area kerja. Usulan perbaikan mencakup Seiri (pemilahan dokumen), Seiton (penataan peralatan), Seiso (pembersihan berkala), Seiketsu (standarisasi SOP), dan Shitsuke (pelatihan rutin). Kombinasi metode DES dan 5S terbukti efektif dalam meningkatkan efisiensi pelayanan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih terstruktur.
Copyrights © 2025