TikTok, sebagai platform media sosial berbasis video pendek, telah merevolusi cara generasi muda berinteraksi dan mengonsumsi konten. Dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif di seluruh dunia, TikTok menawarkan peluang unik bagi organisasi non-profit untuk menjangkau audiens muda dengan cara yang inovatif dan menarik. Save the Children, sebuah organisasi internasional yang berfokus pada kesejahteraan anak-anak, telah memanfaatkan TikTok untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu sosial serta melibatkan audiens muda dalam kampanye mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis strategi komunikasi yang diterapkan oleh Save the Children di TikTok guna meningkatkan interaksi dan retensi pengguna muda. Melalui metode kualitatif deskriptif, penelitian ini menganalisis konten TikTok Save the Children, melakukan wawancara mendalam dengan pengelola akun, serta menyebarkan survei kepada pengguna muda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan konten kreatif berbasis storytelling, kolaborasi dengan influencer, dan pemanfaatan tren platform secara efektif mampu meningkatkan keterlibatan audiens muda. Konten yang mengedukasi sekaligus menghibur terbukti lebih efektif dalam menarik perhatian dan mempertahankan minat pengguna. Selain itu, kolaborasi dengan influencer yang memiliki basis pengikut yang relevan membantu memperluas jangkauan pesan organisasi. Penelitian ini memberikan rekomendasi praktis bagi organisasi non-profit lainnya dalam memanfaatkan TikTok sebagai alat komunikasi strategis. Dengan memahami cara berinteraksi dengan audiens muda melalui platform ini, organisasi dapat meningkatkan dampak sosial mereka dan memperluas jangkauan pesan-pesan penting yang ingin disampaikan. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya adaptasi terhadap perubahan tren media sosial dan kebutuhan audiens untuk mencapai keberhasilan dalam kampanye komunikasi.
Copyrights © 2025