Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komponen strategis dalam penggunaan bahasa pada nama menu dan penamaan restoran Indonesia sebagai bagian dari strategi branding merek di Kuala Lumpur. Pendekatan kualitatif digunakan dengan merujuk pada model interaktif Miles dan Huberman serta metode deskriptif untuk memastikan analisis yang menyeluruh dan sistematis. Data utama diperoleh dari daftar menu dua restoran yang dipilih sebagai subjek penelitian, masing-masing mewakili dua kategori: (1) restoran Indonesia dengan ragam menu yang beragam, dan (2) restoran waralaba Indonesia dengan satu menu utama yang telah menjadi merek dagang. Selain itu, pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung terhadap kedua restoran tersebut. Temuan dari D'Chowkit Restaurant (R1) menunjukkan bahwa sebagian besar nama menu menggunakan istilah yang unik dan menarik perhatian, dengan rujukan simbolik yang mencerminkan kondisi sosial serta mengaitkan makanan dengan makna di luar aspek kuliner semata. Sementara itu, restoran Ayam Gepuk Pak Gembus (R2) menunjukkan branding yang minim melalui bahasa, karena kekuatan merek yang telah dikenal luas dengan reputasi, kualitas, dan prestise tinggi di Indonesia maupun Malaysia. Nama merek tersebut secara signifikan membentuk persepsi konsumen. Temuan ini menunjukkan bahwa pilihan bahasa dalam penamaan menu dan narasi merek berperan penting tidak hanya dalam menarik perhatian konsumen, tetapi juga dalam mengomunikasikan keaslian budaya, membangun nilai simbolik, dan memperkuat identitas kuliner Indonesia di tengah persaingan transnasional yang semakin ketat.
Copyrights © 2025