Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan boraks pada makanan bakso, tahu, sosis, dan mie kuning basah. Metode Penelitian ini menggunakan ekstrak kunyit sebagai indikator untuk mendeteksi boraks. Kunyit dipilih karena mengandung kurkumin, suatu senyawa yang dapat bereaksi dengan boraks dan menghasilkan perubahan warna yang dapat diamati secara visual. Hasil penelitian ini menunjukkan ada dua sampel makanan yang mengandung boraks (sosis dan bakso) dan 2 sampel makanan yang tidak mengandung boraks (tahu dan mie kuning basah) penelitian ini menggunakan air kunyit sebagai pemicu reaksi antara makanan dan kurkumin agar menghasilkan reaksi dari kandungan boraks. Penelitian ini memiliki implikasi penting bagi keamanan pangan, mengingat boraks adalah bahan kimia yang berbahaya dan tidak boleh digunakan dalam makanan. Deteksi boraks menggunakan air kunyit sebagai indikator reaksi memberikan metode yang sederhana dan efektif untuk pengawasan kualitas makanan. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya menunjukkan adanya boraks dalam dua sampel makanan tetapi juga menyoroti pentingnya metode pengujian yang mudah diakses dan dapat diandalkan untuk mendeteksi bahan kimia berbahaya dalam produk makanan.
Copyrights © 2025