Penelitian ini membahas tentang perubahan hubungan Lampung dengan Banten dalam perdagangan lada abad XVI-XVIII, dengan menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi empat tahap yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Penelitian menemukan terjadi perubahan hubungan antara Lampung dengan Banten, dari semula berupa kerjasama antara kedua belah pihak yang sederajat berubah menjadi hubungan yang tidak sederajat antara penguasa (Banten) dan pihak yang dikuasai (Lampung). Perubahan ini dipicu oleh perkembangan Banten sebagai pelabuhan internasional terutama rempah-lada. Produksi lokal di Jawa barat tidak mampu memenuhi kebutuhan lada Banten, sehingga Banten harus mencari daerah lain di Seberang Selat Sunda untuk dijadikan daerah produksi lada. Dalam hubungan ini Lampung menjadi penyuplai utama lada bagi pelabuhan Banten. Untuk memenuhi kebutuhan lada, para sultan Banten mengeluarkan berbagai aturan (prasasti dan piagam) untuk mengontrol penanaman dan perdagangan lada, yang dibarengi pula dengan kontrol langsung di bawah punggawa Banten di Lampung. Semua usaha itu disertai dengan sanksi keras bagi orang yang tidak mematuhinya. Begitulah cara Banten menjamin kebutuhan ladanya dari Lampung. 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023