Artikel ini menjelaskan tentang perlawanan jihad (Poh Kaphe) rakyat Aceh terhadap Belanda pada masa damai, menggunakan metode penelitian sejarah yang mencakup empat tahapan: heuristik, dengan menggali sumber primer seperti surat dan dokumen Belanda; kritik sumber; interpretasi, melalui sudut pandang ilmu sosial lain; dan historiografi, dengan penulisan sejarah kronologis. Temuan menunjukkan bahwa aksi ini dilakukan setelah menyerahnya sultan dan deklarasi kemenangan Belanda, dilakukan pada masa damai dengan cara yang tak terduga. Penyebab utama perlawanan ini adalah keyakinan lama tentang jihad dan dampak luka akibat perang yang berlarut-larut. Faktor psikologis juga memainkan peran, termasuk perlakuan tidak adil, perasaan malu, dan perasaan terpinggirkan dalam tatanan masyarakat baru yang diberlakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Copyrights © 2024