Interaksi sosial syiah dan NU memiliki latar belakang ajaran berbeda. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa dasar ajaran syiah dan NU dalam interaksi sosial di Desa Labuhan Ratu VII dan bagaimana bentuk interaksi sosial syiah dan NU di Desa Labuhan Ratu VII. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dasar ajaran syiah dan NU dalam interaksi sosial dan untuk mengetahui seperti apa bentuk interaksi sosial syiah dan NU di Desa Labuhan Ratu VII. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang bersifat deskriptif, artinya menjelaskan kondisi suatu tempat berdasarkan data yang bersifat apa adanya di lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengambilan informan berdasarkan informan kunci, informan utama, dan informan tambahan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan sosial syiah dan NU di Desa Labuhan Ratu VII mengarah pada interaksi social asosiatif. Syiah dalam melakukan hubungan sosialnya sering menggunakan taqiyah. Taqiyah adalah menyembunyikan apa yang ia yakini. Dalam pendekatan sosiologi hubungan social tersebut memiliki sifat dramaturgi. Menurut sosiolog erving Goffman dalam teori dramuturgina menyebutkan bahwa setiap peristiwa social memiliki panggung depan dan panggung belakang. Pada panggung depan kelompok syiah melakukan kerja sama dengan kelompok NU namun pada panggung belakang kelompok syiah bertentangan ajaran ahlus sunnah wak Jamaah.
Copyrights © 2022