Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah implementasi model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa dikelas VIII SMP Negeri 30 Medan. Metode penelitian ini adalah menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Prosedur penelitian berbentuk siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi tiap tahap. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan tes. Pengumpulan data ini menggunakan instrumen berupa lembar observasi guru dan lembar observasi siswa, sedangkan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis matematis siswa digunakan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada mata pelajaran matematika materi kubus dan balok. Dari nilai rata-rata kemampuan awal yaitu 49,79, nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis pada siklus I yaitu 62,71 dan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis pada siklus II yaitu 76,88 serta nilai rata-rata aktivitas guru dan siswa pada siklus I yaitu 64% dan 55% dan siklus II yaitu 83% dan 82%
Copyrights © 2023