Penetapan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) menimbulkan dinamika kebijakan yang sarat kontroversi. Di satu sisi, proyek ini digadang-gadang mampu mendorong investasi dan membuka lapangan pekerjaan. Namun di sisi lain, terdapat konsekuensi sosial dan ekologis yang signifikan bagi masyarakat Kabupaten Tangerang Utara. Penelitian ini menganalisis implementasi pembangunan PIK 2 melalui pendekatan Society-Centered Approach, yang menekankan pentingnya melibatkan masyarakat sebagai subjek utama dalam setiap tahap pembangunan. Hasil kajian menunjukkan bahwa pembangunan PIK 2 sebagai PSN memperlihatkan gejala disfungsi birokrasi dan mal-administrasi, yang tercermin dari intervensi kebijakan yang mengabaikan prinsip keadilan sosial, lemahnya pengawasan terhadap pengembang, dan kerugian yang dialami oleh masyarakat terdampak. Pembebasan lahan yang tidak adil, perampasan tanah produktif, serta minimnya kompensasi bagi petani lokal menunjukkan bahwa tujuan pembangunan yang seharusnya meningkatkan kesejahteraan, justru mencederai nilai-nilai pembangunan berkelanjutan. Studi ini menegaskan pentingnya penerapan Society-Centered Approach dalam penyusunan kebijakan yang beretika, partisipatif, dan berpihak pada masyarakat, untuk memastikan bahwa masyarakat benar-benar menjadi subjek utama yang dilibatkan dalam proses pembangunan, bukan hanya sebagai objek dari kebijakan pembangunan tersebut.
Copyrights © 2025