Partisipasi pria dalam program KB di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lain. Hal ini disebabkan kontrasepsi pria non-hormonal bersifat permanen seperti vasektomi. Oleh karena itu, penting untuk menyelidiki strategi alternatif kontrasepsi yang aman dan efektif. Buah pedada putih (Sonneratia alba) saat ini sedang diteliti potensinya sebagai alternatif kontrasepsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Buah Pedada Puith (Sonneratia alba) terhadap motilitas spermatozoa. Penelitian eksperimental ini dilakukan di iRATco Veterinary Laboratory Services Bogor pada bulan Mei-Juli 2023. Subyek yang digunakan adalah mencit jantan (Mus musculus) strain DDY. Kriteria inklusi sampel penelitian adalah mencit jantan sehat dan aktif, berumur 8-12 minggu, dengan berat ± 20-40 gram. Tikus dengan kelainan anatomi dan yang telah digunakan untuk percobaan sebelumnya dieksklusikan. Mencit yang memenuhi kriteria restriksi kemudian dibagi menjadi lima kelompok yaitu kontrol negatif (pemberian NaCl 0,9%), kontrol positif (pemberian NaCMC 1%), serta kelompok perlakuan 1 (dosis 200mg/KgBB), perlakuan 2 (dosis 300mg/KgBB), dan perlakuan 3 (dosis 400 mg/KgBB). Pengujian bivariat menggunakan Kruskal-Wallis dan Post Hoc didapatkan hasil p<0.05 antara kontrol negatif dengan perlakuan 2 dan perlakuan 3 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kontrol negatif dengan perlakuan 2 (p=0.038) dan perlakuan 3 (p=0.038).Pemberian ekstrak buah pedada (Sonneratia alba) dengan konsentrasi 300mg/KgBB (Perlakuan 2) dan dosis 400mg/KgBB (Perlakuan 3) dapat memengaruhi motilitas spermatozoa mencit jantan galur DDY. Kata kunci: Sonneratia alba, motilitas spermatozoa, galur DDY
Copyrights © 2025