Latar Belakang: Perkembangan teknologi, penggunaan LED (Light Emitting Diode) dalam fototerapi semakin populer. LED memiliki keunggulan dalam menghasilkan panas yang lebih rendah dibandingkan dengan lampu neon tradisional, sehingga lebih aman untuk digunakan pada bayi. Penelitian ini mengembangkan alat fototerapi menggunakan LED medical 42mil, dilengkapi sensor jarak dan sensor suhu untuk mengurangi kadar bilirubin. Alat ini menggunakan lampu LED medical 42mil untuk menghasilkan panas yang lebih rendah dibandingkan dengan lampu TL(thermo luminescence) yang lebih aman untuk bayi. Dilengkapi dengan sensor jarak dan sensor suhu untuk memastikan bayi selalu berada dalam keadaan aman selama terapi. Alat ini juga mudah digunakan dan dikontrol. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan eksperimen. Observasi dilakukan untuk mempelajari alat fototerapi yang ada di pasaran dan wawancara dengan perawat. Eksperimen dilakukan untuk menguji akurasi sensor suhu, jarak, dan intensitas cahaya pada alat fototerapi. Hasil uji alat fototerapi ini menunjukan nilai presentase kesalahan dan keakurasian pada setiap parameter alat untuk suhu dengan nilai presentase kesalahan 0.11%, dengan nilai akurasi 99.89%, pada waktu diperoleh nilai presentase kesalahan 0.04%, dengan nilai akurasi 99.96%, dan untuk jarak nilai presentase kesalahan 1.16%, dengan nilai akurasi 98.84%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa alat fototerapi aman digunakan pada bayi dengan jarak 65-80 cm dengan intensitas cahaya 18 s/d 30 µW/cm2/nm.
Copyrights © 2024