Pertumbuhan penduduk usia sekolah dasar (7–12 tahun) di Kabupaten Bekasi menjadi tantangan dalam pemenuhan sarana pendidikan, khususnya ruang kelas. Ketidakseimbangan antara jumlah siswa dan ketersediaan ruang kelas dapat berdampak pada kualitas pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kebutuhan ruang kelas berdasarkan proyeksi jumlah anak usia sekolah, serta membandingkannya dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan perhitungan proyeksi kuantitatif. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan dokumen proyeksi penduduk menurut kelompok umur. Analisis dilakukan melalui pengolahan data dan perhitungan kebutuhan ruang kelas secara matematis. Hasil menunjukkan bahwa pertumbuhan anak usia sekolah mempengaruhi kebutuhan ruang kelas secara signifikan. Beberapa wilayah belum memenuhi standar ideal jumlah rombongan belajar per ruang. Oleh karena itu, perencanaan strategis diperlukan, seperti pengembangan satuan pendidikan dengan kapasitas rombongan belajar yang lebih besar. Kesimpulannya, proyeksi penduduk dapat menjadi dasar perencanaan infrastruktur pendidikan untuk memastikan akses belajar yang layak bagi seluruh anak usia sekolah
Copyrights © 2025