Urgensi transformasi pembelajaran di abad ke-21 menuntut implementasi kurikulum yang kontekstual dan relevan dengan kehidupan peserta didik. Kurikulum Merdeka menjadi respon strategis pemerintah Indonesia untuk menjawab tantangan tersebut. Namun, keberhasilan implementasinya sangat dipengaruhi oleh sinergi antara kepala sekolah dan guru dalam pengelolaan kurikulum. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi bentuk kolaborasi dan tantangan yang dihadapi dalam manajemen kurikulum kontekstual di Kabupaten Berau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus kolektif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dokumentasi, dan studi pustaka. Analisis data dilakukan secara tematik dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi yang efektif antara kepala sekolah dan guru ditunjukkan melalui tiga strategi utama: pemberdayaan guru dalam pengambilan keputusan kurikulum, pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran adaptif, dan pembangunan kemitraan dengan komunitas. Ketiga strategi ini berkontribusi pada peningkatan relevansi pembelajaran dan keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka di wilayah dengan tantangan geografis dan sumber daya terbatas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kepemimpinan yang kolaboratif dan kontekstual sangat penting dalam mendukung transformasi kurikulum di tingkat satuan pendidikan. Disarankan adanya penelitian lanjutan yang melibatkan perspektif guru dan siswa, serta pengembangan pelatihan kepala sekolah berbasis praktik lokal
Copyrights © 2025