Kesehatan mental anak dan remaja, khususnya remaja putri, sangat memengaruhi masa depan individu, keluarga, dan masyarakat. Gangguan mental tidak hanya berdampak jangka panjang tetapi juga berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi. Remaja dengan gangguan psikologis dapat mengalami nyeri haid, keputihan berlebih, serta perubahan durasi dan keteraturan haid. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara kesehatan mental dan kesehatan reproduksi pada remaja putri di salah satu sekolah menengah tahun 2024. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan pendekatan cross sectional pada remaja putri yang memenuhi kriteria. Hasilnya menunjukkan bahwa gangguan reproduksi yang paling umum adalah nyeri haid (59,1%) dan siklus haid tidak teratur (86,4%). Gangguan pada kesejahteraan emosional dan sosial juga ditemukan cukup tinggi, masing-masing sebesar 45,5%. Nyeri dan durasi haid berhubungan erat dengan kondisi mental. Kesimpulannya, ada hubungan kuat antara kesehatan reproduksi dan mental. Gangguan reproduksi dapat memicu stres, kecemasan, dan menurunnya kepercayaan diri, sementara gangguan mental juga memengaruhi fungsi reproduksi. Oleh karena itu, pendekatan terpadu sangat penting dalam menjaga keseimbangan fisik dan mental remaja putri.
Copyrights © 2025