Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna hadis “Man ‘Arafa Nafsahu ‘Arafa Rabbahu” melalui pendekatan psikologis dengan fokus pada konsep self awareness (kesadaran diri). Hadis “Barang siapa mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya” meskipun tidak ditemukan dalam kitab-kitab hadis sahih, namun sering dijadikan rujukan dalam tradisi tasawuf dan pemikiran Islam sebagai ajakan untuk merenungi hakikat diri sebagai jalan menuju pengenalan terhadap Tuhan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Ma‘ānī al-Ḥadīṡ, yakni mengkaji makna tekstual dan kontekstual hadis, serta mengintegrasikannya dengan teori-teori psikologi modern tentang self awareness, seperti yang dikembangkan oleh Carl Rogers dan Daniel Goleman. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengenalan diri dalam hadis tersebut memiliki makna multidimensional, meliputi aspek spiritual, psikologis, dan eksistensial yang relevan dengan upaya pembentukan kesadaran diri dalam psikologi kontemporer dan ajaran Islam. Dengan mengenali potensi, keterbatasan, dan nilai diri, seseorang dapat membangun hubungan yang lebih bermakna dengan Tuhan, sesama, dan dirinya sendiri. Hadis “Man ‘Arafa Nafsahu ‘Arafa Rabbahu” memuat pesan mendalam mengenai pentingnya pengenalan diri (self-awareness) dalam konteks spiritualitas Islam. Pengenalan terhadap nafs (diri) dalam hadis ini tidak hanya bermakna fisik atau psikologis, melainkan juga menyentuh aspek spiritual dan eksistensial.
Copyrights © 2024