Miopia merupakan kelainan refraksi mata yang menjadi masalah kesehatan global. Intesitas waktu aktivitas di luar ruangan telah dilaporkan sebagai faktor penting yang mempengaruhi perkembangan miopia. Meskipun penelitian pada anak-anak telah dilaporkan secara luas, namun hasil penelitian yang menghubungkan intensitas waktu aktivitas di luar ruangan dengan kejadian miopia pada usia dewasa muda masih menunjukkan perbedaan hasil. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara intensitas waktu aktivitas luar ruangan dengan kejadian miopia pada usia dewasa muda yaitu pada mahasiswa fakultas kedokteran. Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian sebanyak 57 orang, sampel dipilih secara konsekutif dari 125 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Semarang berjenis kelamin perempuan yang memenuhi kriteria inklusi eksklusi sehingga diperoleh data hasil pemeriksaan refraksi dan lama intesitas waktu aktivitas luar ruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 38 (66,7%) partisipan yang memiliki aktivitas luar ruangan kurang dari 3 jam menderita miopia, sementara hanya 8 (14,0%) partisipan yang memiliki aktivitas luar ruangan lebih dari 3 jam yang menderita miopia. Hasil uji statistik menggunakan uji koefisien kontingensi didapatkan nilai p = 0,001 (p<0,05) dengan tingkat keeratan hubungan 0,437. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara intensitas waktu aktivitas luar ruangan dengan kejadian miopia dengan keeratan hubungan sedang.
Copyrights © 2025