Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) merupakan kondisi umum yang menyerang pria lanjut usia dan ditandai dengan pembesaran jinak pada prostat. Pembesaran ini dapat menyebabkan obstruksi saluran kemih dan memicu peradangan, berujung pada prostatitis. Hubungan antara BPH dan derajat keparahan prostatitis penting untuk dikaji secara histopatologis. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan antara kejadian BPH dengan gambaran derajat keparahan histopatologi prostatitis di Rumah Sakit Bintang Amin tahun 2024. Metode: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 126 pasien diambil melalui teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil dari 126 responden BPH didapatkan 117 responden (92,9%) terdiagnosis BPH, dan 9 responden (7,1%) terdiagnosis tidak BPH melainkan adenokarsinoma prostat. Pada pasien BPH, derajat keparahan histopatologi prostatitis terdiri atas 12 responden derajat 1 (mild), 88 responden derajat 2 (moderate), dan 17 responden derajat 3 (severe). Sementara itu, pada pasien tidak BPH ditemukan 5 responden derajat 1, 3 responden derajat 2, dan 1 responden derajat 3. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p sebesar 0,001 (p < 0,05) dan Odds Ratio (OR) sebesar 10,938 (95% CI: 2,581–46,535), yang menandakan adanya hubungan yang signifikan antara kejadian BPH dan derajat keparahan histopatologi prostatitis. Terdapat hubungan bermakna antara BPH dan derajat keparahan histopatologi prostatitis di Rumah Sakit Bintang Amin.
Copyrights © 2025