Studi ini menganalisis proses pengambilan keputusan dalam pelibatan pemangku kepentingan dalam pembangunan pertanian skala besar di Papua Selatan, dengan fokus pada integrasi strategi komunikasi dan tata kelola kolaboratif. Tujuan studi ini adalah mengembangkan model kebijakan yang adaptif secara budaya untuk mengatasi tantangan pembangunan pertanian modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan paradigma konstruktivis, memanfaatkan wawancara mendalam, Diskusi Kelompok Terfokus (FGD), observasi partisipatif, dan studi dokumen. Data dianalisis menggunakan analisis tematik dan model interaktif Miles & Huberman. Hasilnya menyoroti pentingnya pendekatan partisipatif yang menghormati nilai-nilai budaya lokal dalam pengambilan keputusan, serta peran komunikasi adaptif dalam meningkatkan legitimasi kebijakan. Model kebijakan yang dikembangkan, Tata Kelola Pertanian Terpadu yang Responsif Secara Budaya (ICRAG), terdiri dari lima komponen utama yang mendorong pertanian berkelanjutan dan inklusif. Model ini dapat menjadi referensi bagi kebijakan pertanian di Papua Selatan dan wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025