Pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia ke Nusantara merupakan langkah strategis untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan investasi dan alternatif skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dalam pembangunan gedung XYZ yang dirancang sebagai hunian bagi aparatur sipil negara (ASN) di IKN. Metode penelitian ini meliputi analisis finansial dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Return on Investment (ROI), serta membandingkan 3 skema lingkup proyek KPBU yaitu Design-Build-Finance-Operate-Maintenance (DBFOM), Design-Build-Finance-Maintenance (DBFM), dan Design-Build-Finance-Operate (DBFO). Hasil penelitian menunjukkan skema DBFOM merupakan pilihan investasi paling tepat bagi badan usaha pelaksana dengan nilai NPV tertinggi sebesar Rp 180.524.597.576, tingkat Internal Rate of Return (IRR) sebesar 12,94%, serta Return on Investment (ROI) sebesar 5,21%. Dalam analisis sensitivitas, perubahan biaya capex dan opex maksimal +5%, sedangkan untuk perubahan pengurangan AP maksimal di -4%.  Implikasi penelitian ini mencakup rekomendasi kebijakan bagi pemerintah dalam pemilihan skema KPBU yang optimal, peningkatan efisiensi investasi infrastruktur, serta kontribusi terhadap pembangunan IKN yang berkelanjutan dan inklusif. Bagi sektor swasta, temuan ini memberikan panduan dalam pengambilan keputusan investasi dan manajemen risiko proyek KPBU. Penelitian ini dapat mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan merata di Indonesia.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025