Pelabuhan merupakan simpul penting dalam sistem logistik nasional. Namun, kinerja operasional pelabuhan di Indonesia masih belum optimal, yang berdampak pada tingginya biaya logistik. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja operasional Terminal Petikemas Koja di Pelabuhan Tanjung Priok dengan pendekatan handling capacity. Fokus utama penelitian adalah pelayanan kapal, khususnya kecepatan bongkar muat yang dipengaruhi oleh penggunaan alat bongkar muat seperti Quay Container Crane (QCC), Rubber Tyred Gantry Crane (RTG), dan Head Truck(HT). Analisis dilakukan dengan mengumpulkan data operasional dari Terminal Operation System selama periode 2020–2024, dan dilakukan simulasi regresi linear berganda serta optimasi menggunakan metode linear programming untuk menentukan komposisi alat yang paling efisien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi optimal untuk mencapai Vessel Operating Rate (VOR) tertinggi adalah 5 QCC, 17 RTG, dan 42 HT. Model regresi yang dihasilkan menunjukkan bahwa peningkatan VOR berkontribusi signifikan dalam menurunkan waktu kerja dermaga (Berth Working Time/BWT), yang berdampak langsung pada pengurangan biaya tambat kapal. Penelitian ini memberikan rekomendasi strategis untuk pengelolaan fasilitas terminal secara optimal demi mendukung efisiensi logistik nasional.
Copyrights © 2025