Jembatan merupakan salah satu infrastruktur penting yang berfungsi untuk menghubungkan dua wilayah yang terpisah oleh rintangan, seperti sungai, lembah, atau jalan. Dalam perancangan jembatan, pemilihan jenis struktur yang tepat sangatlah krusial untuk memastikan keamanan, efisiensi, dan daya tahan jembatan tersebut. Di antara berbagai jenis struktur jembatan, rangka baja tipe K-Truss dan Warren Truss merupakan dua konfigurasi yang sering digunakan dalam desain jembatan. Penelitian ini membandingkan kinerja struktural konfigurasi K-Truss dengan konfigurasi jembatan gabungan antara K-Truss dan Warren Truss, berfokus pada lendutan maksimum, efisiensi Demand Capacity Ratio (DCR), dan total berat material. Model jembatan skala dengan bentang 600 cm yang dianalisis menggunakan SAP2000, dengan pembebanan berupa berat sendiri dan beban terpusat plat baja 400 kg di tengah bentang. Hasil analisis menunjukkan bahwa konfigurasi gabungan K-Truss dan Warren Truss lebih efisien dibandingkan K-Truss saja. Konfigurasi gabungan memiliki DCR tarik 2,1% dan tekan 33,6%, sedikit lebih baik dari K-Truss dengan DCR tarik 2,2% dan tekan 33,4%. Berat struktur juga lebih ringan sebesar 165,62 kg dibandingkan 170,34 kg pada K-Truss, dengan selisih 2,85%. Dalam hal lendutan vertikal, konfigurasi gabungan menunjukkan kekakuan yang lebih baik dengan lendutan 0,45588 mm, lebih kecil 4,90% dari K-Truss. Secara keseluruhan, meskipun perbedaan tidak terlalu besar, konfigurasi gabungan menunjukkan efisiensi yang lebih baik baik dari sisi kekakuan maupun penggunaan material. Pemilihan desain perlu mempertimbangkan keseimbangan antara upaya meminimalkan lendutan dan efisiensi berat struktur. Studi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam merumuskan desain jembatan yang optimal, baik untuk keperluan kompetisi akademik maupun penerapan praktis di lapangan. Kata kunci : Jembatan Rangka Baja, Warren Truss, K-Truss, Efisiensi Struktur, Lendutan, Demand Capacity Ratio
Copyrights © 2025