ABSTRAK Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mengalami perkembangan infrastruktur. Proses pelaksanaan pembangunan infrastruktur material yang sering digunakan ialah beton dan mortar karena memiliki daya tahan yang mendukung untuk infrastuktur. Penggunaan material berlebihan akan menyebabkan limbah konstruksi yang menyebakan permasalahn lingkungan yang serius. Penggunaan kembali agregat daur ulang bisa menjadi solusi dalam permasalahan ini. Agregat daur ulang didapatkan dari peoses penghacuran beton, yang memiliki kualitas kekuatan dibawah agregat alami. Oleh karena itu, mortar yang dihasilkan akan mengalami penurunan kekuatan, sehingga perlu ditambahkan bahan seperti silica fume dan fly ash untuk meningkatkan kuat lentur pada mortar. Penggunaan silica fume dengan variasi 7%, 10%, dan 15% dan fly ash dengan variasi 15% dengan masing-masing terhadap berat semen. Pada penilitian dilakukan pengujian kuat lentur mortar untuk melihat beban lentur sebelum mortar mengalami kerusakan atau keretakan. Kuat lentur mortar akan di uji dengan dengan meletakan balok mortar di dua tumpuan dan pembebanan dilakukan pada titik tengah balok mortar secara tegak lurus terhadap permukaan balok dan akan diberikan pembebanan hingga mortar mengalami patah. Mortar dengan variasi RFA-SF7-FA15 atau dengan tambahan silica fume sebesar 7 % dan fly ash sebesar 15% menggunakan agregat halus daur ulang (RFA) memiliki nilai yang optimum dibanding variasi lainnya. Kuat lentur pada mortar ini memiliki pengaruh dari tambahan silica fume yang memiliki kandungan SiO2 dan fly ash memiliki kandungan CaO sehingga memberikan rekasi pada hidrasi semen yaitu CaOH membentuk kasium silikat hidrat (C-S-H). Senyawa ini akan menghasilkan mortar dengan mikrostruktur yang padat, sehingga meningkatkan kekuatan lentur pada mortar.
Copyrights © 2025