Rendahnya kemampuan literasi dasar siswa di wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar), termasuk di Kabupaten Bima, menjadi tantangan serius dalam dunia pendidikan. Sebagian besar siswa belum mencapai level kecakapan minimum dalam membaca, sementara pendekatan pembelajaran yang digunakan kurang mempertimbangkan keragaman kemampuan serta latar belakang budaya siswa. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas pemangku kepentingan pendidikan dalam meningkatkan literasi dasar melalui pendekatan berbasis data dan budaya lokal. Metode yang digunakan yaitu pendekatan partisipatoris berbasis komunitas, yang mencakup tujuh tahapan: rembuk pendidikan, pemetaan data sekolah dan desa, sosialisasi lintas sektor, pelatihan fasilitator daerah, uji coba modul literasi berbasis kemampuan siswa, refleksi dan revisi modul, serta advokasi kebijakan. Lokasi kegiatan difokuskan di 25 sekolah dasar dan 9 desa di Kabupaten Bima. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pendekatan literasi berbasis data mampu menghasilkan profil belajar siswa dan desa secara lebih akurat. Modul literasi yang dikembangkan secara kontekstual terbukti meningkatkan efektivitas pembelajaran, memungkinkan guru mengidentifikasi kesulitan belajar siswa, dan menumbuhkan antusiasme siswa dalam proses membaca. Kesimpulannya, pengabdian ini membuktikan bahwa pendekatan literasi berbasis data dan budaya lokal merupakan strategi efektif untuk meningkatkan keterampilan literasi dasar secara inklusif, relevan, dan berkelanjutan di wilayah marginal seperti Kabupaten Bima. Kata Kunci: Literasi Berbasis Data; Budaya Lokal; Pendidikan Daerah 3T.
Copyrights © 2025