Era industri 4.0 menuntut masyarakat untuk memiliki keterampilan abad ke-21 salah satunya keterampilan 4C (Creativity, Critical Thinking, Communication, & Collaboration) demi menghadapi persaingan kerja. Untuk itu penelitian bertujuan untuk mengkaji pengembangan keterampilan 4C di sekolah terkhusus pada siswa sebagai panitia pentas seni. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dalam pendekatan fenomenologi. Penelitian ini menggunakan teori konstruksi sosial karya Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu konstruksi keterampilan 4C terjadi melalui tiga fase dialektika konstruksi sosial (internalisasi, eksternalisasi, dan objektivasi). Fase pertama, siswa menginternalisasi keterampilan 4C yang diwujudkan melalui beragam ide dan pandangan yang didapat perihal penyelenggaraan pentas seni. Pada fase selanjutnya, siswa mengeksternalisasi Keterampilan 4C dalam wujud berbagai pengembangan ide diantaranya pengembangan ide konsep acara, penyelesaian masalah dalam acara, menyampaikan ide, promosi acara, dan menjalin kerjasama antar panitia hingga berbagai pihak terkait dalam acara. Fase objektivasi diwujudkan dalam bentuk berbagai dampak penyelenggaraan acara pada kehidupan sehari-hari siswa. Kesimpulan yang didapat adalah terjadinya konstruksi keterampilan 4C pada siswa ini menjadi bukti bahwa keterampilan abad ke-21 mampu dikembangkan melalui penyelenggaraan pentas seni sekolah. Berdasarkan penelitian ini dapat ditindaklanjuti oleh berbagai pemangku kebijakan dalam bidang pendidikan untuk menjadikan pentas seni sebagai kegiatan rutin demi mengimplementasikan peningkatan keterampilan abad ke-21 secara nyata. Penelitian ini pula menjadi referensi pada penelitian selanjutnya untuk mengkaji dampak penyelenggaraan pentas seni pada persaingan kerja di masa mendatang.
Copyrights © 2023