Nurbayani, Siti
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pentas Seni Sekolah Sebagai Konstruksi Keterampilan 4C (Creativity, Critical Thinking, Communication, & Collaboration) Nugraha, Aji Satria; Komariah, Siti; Nurbayani, Siti
Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika Vol 9, No 1 (2023)
Publisher : Pendidikan Sosiologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/hermeneutika.v9i2.22719

Abstract

Era industri 4.0 menuntut masyarakat untuk memiliki keterampilan abad ke-21 salah satunya keterampilan 4C (Creativity, Critical Thinking, Communication, & Collaboration) demi menghadapi persaingan kerja. Untuk itu penelitian bertujuan untuk mengkaji pengembangan keterampilan 4C di sekolah terkhusus pada siswa sebagai panitia pentas seni. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dalam pendekatan fenomenologi. Penelitian ini menggunakan teori konstruksi sosial karya Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu konstruksi keterampilan 4C  terjadi melalui tiga fase dialektika konstruksi sosial (internalisasi, eksternalisasi, dan objektivasi). Fase pertama, siswa menginternalisasi keterampilan 4C yang diwujudkan melalui beragam ide dan pandangan yang didapat perihal penyelenggaraan pentas seni. Pada fase selanjutnya, siswa mengeksternalisasi Keterampilan 4C dalam wujud berbagai pengembangan ide diantaranya pengembangan ide konsep acara, penyelesaian masalah dalam acara, menyampaikan ide, promosi acara, dan menjalin kerjasama antar panitia hingga berbagai pihak terkait dalam acara. Fase objektivasi diwujudkan dalam bentuk berbagai dampak penyelenggaraan acara pada kehidupan sehari-hari siswa. Kesimpulan yang didapat adalah terjadinya konstruksi keterampilan 4C pada siswa ini menjadi bukti bahwa keterampilan abad ke-21 mampu dikembangkan melalui penyelenggaraan pentas seni sekolah. Berdasarkan penelitian ini dapat ditindaklanjuti oleh berbagai pemangku kebijakan dalam bidang pendidikan untuk menjadikan pentas seni sebagai kegiatan rutin demi mengimplementasikan peningkatan keterampilan abad ke-21 secara nyata. Penelitian ini pula menjadi referensi pada penelitian selanjutnya untuk mengkaji dampak penyelenggaraan pentas seni pada persaingan kerja di masa mendatang.
Exploring the Impact of Learning Motivation Interactions on Problem Solving Skills in Social Studies Learning Pratiwi, Peggi; Disman, Disman; Nurbayani, Siti
Edueksos Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 13, No 01 (2024): Edueksos: Jurnal Pendidikan Sosial dan Ekonomi
Publisher : Department of Tadris IPS FITK UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/edueksos.v13i01.16870

Abstract

ABSTRACT This study aims to investigate the influence of theThis study aims to investigate the influence of the interaction between learning motivation and problem-solving skills in IPS education at SMP FK Bina Muda Cicalengka. Utilizing a quantitative approach and experimental design with a factorial model of 2^3, this research involved two groups: an experimental group (31 students) and a control group (32 students). Data collection methods included observation, documentation, IPS tests (Pretest and Posttest), and questionnaires. Data analysis was conducted using descriptive statistics and inferential statistics with multivariate analysis methods using One-Way ANOVA tests and supported by SPSS 26.0 software. The research findings indicate a significant improvement in problem-solving skills in the experimental group using Problem-Based Learning (PBL) compared to the control group using Project-Based Learning (PjBL), particularly in the context of learning motivation interaction. Descriptive statistics show a higher average normalized improvement score in the experimental group (0.8424) compared to the control group (0.7092), demonstrating the superior efficacy of Problem-Based Learning (PBL) in enhancing problem-solving skills. The comparison of One-Way ANOVA tests for Problem-Based Learning and Project-Based Learning in enhancing students' problem-solving skills shows significant differences. The One-Way ANOVA test results for PBL indicate (Frequency=42.232, sig<0.000). On the other hand, the One-Way ANOVA test for PjBL shows (Frequency=4.911, sig<0.014). This suggests that both PBL and PjBL have significant impacts on improving students' problem-solving skills, but the effects vary depending on students' learning motivation levels. Furthermore, the interaction effect test shows results (Frequency = 4.415, sig= 0.016<0.05), indicating an interaction effect between PBL and PjBL influenced by learning motivation levels. This emphasizes the efficacy of PBL in engaging learners and improving problem-solving skills, as well as the importance of considering teaching methods and students' motivational factors in lesson planning.Keywords: Interaction of learning motivation, problem-solving skills, Social Studies, experimental approach, factorial design.
REVEALING THE SOCIAL LEARNING NEEDS OF COASTAL SCHOOLS BASED ON SWOT ANALYSIS Yuliani, Shahibah; Disman, Disman; Maryani, Enok; Nurbayani, Siti; Lukman, Eva Precilia
Edueksos Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 13, No 01 (2024): Edueksos: Jurnal Pendidikan Sosial dan Ekonomi
Publisher : Department of Tadris IPS FITK UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/edueksos.v13i01.17111

Abstract

ABSTRACT This study aims to explore the development needs of social learning in coastal schools, with a specific focus on Coastal Junior High Schools in Jakarta amidst various environmental challenges and degradation. The research employs a descriptive qualitative approach, integrating SWOT analysis to identify strengths, weaknesses, opportunities, and threats related to the social learning needs in addressing coastal and marine environmental issues. Data collection involves questionnaires, interviews, and focused group discussions with 29 junior high school educators from coastal areas in Jakarta. The findings reveal the necessity for teachers to develop environmentally based teaching materials, create relevant learning modules, and utilize the environment as a learning resource. Furthermore, teachers require adequate digital skills to effectively support environment-based learning. Emphasizing the importance of contextual learning and placed-based education, the study advocates for creating learning experiences relevant to the context and integrating digital technology to meet the needs and implications of shaping environmentally conscious communities and enhancing the quality of education in coastal schools.Keywords: Coastal Schools, Social Learning, SWOT analysis ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kebutuhan perkembangan pembelajaran sosial di sekolah pesisir, khususnya fokus pada Sekolah Menegah Pertama Pesisir Jakarta di tengah berbagai tantangan dan degradasi lingkungan. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan mengintegrasikan analisis SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terkait kebutuhan pembelajaran sosial dalam mengatasi masalah lingkungan pesisir dan laut. Pengumpulan data melibatkan kuesioner, wawancara, dan diskusi kelompok terfokus dengan 29 pendidik sekolah menengah pertama dari daerah pesisir Jakarta. Hasil penelitian mengungkapkan kebutuhan guru untuk mengembangkan bahan pengajaran berbasis lingkungan, menciptakan modul pembelajaran yang relevan, dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber pembelajaran. Selain itu, guru memerlukan keterampilan digital yang memadai untuk mendukung pembelajaran berbasis lingkungan secara efektif. Menegaskan pentingnya pembelajaran kontekstual dan pendidikan berbasis tempat dalam menciptakan pengalaman belajar yang relevan dengan konteks dan mengintegrasikan teknologi digital untuk memenuhi kebutuhan serta berimplikasi membentuk masyarakat yang peduli lingkungan dan meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah pesisir.Kata kunci: Sekolah pesisir, pembelajaran social, analisis SWOTÂ