Kesenian Sandur Manduro merupakan salah satu warisan budaya tak benda yang berasal dari Desa Manduro, Kabupaten Jombang. Seiring dengan perkembangan zaman, kesenian ini menghadapi tantangan dalam hal regenerasi pemain, minimnya dukungan pemerintah, serta perubahan minat masyarakat terhadap hiburan modern. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika regenerasi kesenian Sandur Manduro serta peran komunitas seni dan pemerintah dalam upaya pelestariannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Lokasi penelitian di Desa Manduro berlangsung selama Juni-Juli 2024. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi di Desa Manduro. Teknik analisis data menggunakan analisis data interaktif. Hasil penelitian menunjukkan adanya dualitas antara agen (pemain dan komunitas seni) serta struktur (nilai dan tradisi) dalam kesenian Sandur Manduro. Pertama, regenerasi kesenian ini mengalami kendala akibat struktur pakem yang masih kaku, kurangnya inovasi, minat dan rasa memiliki generasi muda, serta pekerjaan sebagai seniman Sandur Manduro belum menjanjikan secara ekonomi. Kedua, perlu kajian lebih lanjut dalam revitalisasi kesenian Sandur Manduro agar tetap relevan tanpa banyak mengubah pakem kesenian tersebut. Ketiga, komunitas seni Panji Arum dan pemerintah desa maupun kabupaten melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang memiliki peran vital dalam pelestarian Kesenian Sandur Manduro dalam bentuk peningkatan sosialisasi, promosi kepada generasi muda, penyediaan sanggar seni termasuk penggunaan media sosial. Kata kunci: Pemain kesenian, Sandur Manduro, regenerasi, tradisi.
Copyrights © 2025