Komunikasi antara orang tua dan remaja mengenai kesehatan seksual dan reproduksi masih menghadapi berbagai hambatan, mulai dari norma budaya hingga keterbatasan pengetahuan orang tua. Ketidakterbukaan dalam komunikasi keluarga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan kognitif dan perilaku seksual remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara sistematis temuan-temuan empiris terbaru terkait pengaruh komunikasi orang tua–remaja terhadap keterampilan berpikir kritis, sikap terhadap seksualitas, pengambilan keputusan, dan akses informasi remaja. Metode yang digunakan adalah kajian literatur integratif terhadap 14 artikel jurnal internasional bereputasi yang diterbitkan pada rentang tahun 2020–2025. Hasil kajian menunjukkan bahwa komunikasi yang terbuka, empatik, dan berbasis nilai dalam keluarga berkontribusi positif terhadap kemampuan reflektif remaja serta sikap dan perilaku seksual yang sehat. Sebaliknya, komunikasi yang normatif dan satu arah cenderung memperkuat stigma dan membatasi kapasitas remaja dalam mengambil keputusan yang tepat. Kajian ini merekomendasikan pentingnya intervensi berbasis keluarga yang memperkuat kapasitas komunikasi orang tua, dengan dukungan pendekatan digital yang adaptif dan kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan reproduksi remaja.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025