Penelitian ini mengeksplorasi urgensi pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Pengakuan item pajak tangguhan sangat penting agar laporan keuangan mencerminkan keuangan perusahaan yang sebenarnya, terutama mempertimbangkan perbedaan antara peraturan akuntansi posisi dan perpajakan. Menggunakan pendekatan studi literatur, penelitian ini mengkaji penerapan PSAK 46 tentang Pajak Penghasilan pada entitas di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan yang tepat berdampak signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, meningkatkan transparansi pelaporan keuangan, dan mempengaruhi proses pengambilan keputusan manajemen. Penelitian ini mendemonstrasikan bahwa entitas yang gagal mengakui item pajak tangguhan dapat menyajikan informasi keuangan yang berputar, berpotensi mengakibatkan keputusan bisnis yang kurang optimal. Tantangan implementasi PSAK 46 meliputi kompleksitas dalam identifikasi perbedaan temporer, pertimbangan penilaian, dan masalah pemenuhan regulasi, yang mengharuskan para profesional akuntansi untuk mengembangkan pemahaman komprehensif tentang kerangka akuntansi dan akuntansi.
Copyrights © 2025