Remaja merupakan kelompok berisiko mengalami luka dan perdarahan akibat tingginya aktivitas dan mobilitas. Kondisi tersebut membutuhkan tindakan pertolongan pertama yang tepat untuk menghindari terjadinya perburukan kondisi sebelum mendapatkan tindakan lanjutan di fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan kemampuan pertolongan pertama pada remaja agar mereka mampu memberikan pertolongan pertama pada diri sendiri dan orang disekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas pelatihan berbasis edukasi demonstrasi dan praktik terhadap kemampuan remaja dalam melakukan pertolongan pertama luka dan perdarahan sederhana menggunakan prinsip 4T (tutup, tekan, tinggikan dan torniquet), serta penanganan pada luka bakar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain quasy eksperimental study one group pre-post test. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling pada 94 responden berusia 12 sampai 18 tahun yang sedang menempuh pendidikan di sekolah boarding. Pengumpulan data menggunakan kuesioner baru hasil modifikasi, dan telah dilakukan uji validitas expert, serta telah reliabel untuk digunakan dalam penelitian ini. Data penelitian dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pada responden setelah mengikuti pelatihan ini dan hasil uji statistic Wilcoxon menunjukkan nilai p-value (0,000). Kesimpulan penelitian terdapat pengaruh pelatihan berbasis edukasi demonstrasi dan praktik terhadap kemampuan melakukan pertolongan pertama pada remaja.
Copyrights © 2025