Penerapan konsep kota cerdas menjadi arah strategis dalam mengelola kompleksitas urbanisasi sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar lebih adaptif dan kompetitif. Namun, dalam praktiknya, masih ditemukan berbagai permasalahan seperti keterbatasan infrastruktur digital, rendahnya literasi teknologi masyarakat, serta belum optimalnya integrasi teknologi dalam tata kelola kota. Kesenjangan ini dapat menghambat upaya membangun SDM yang berdaya saing tinggi. Studi ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana teknologi kecerdasan buatan dapat mendukung transformasi kota cerdas dalam kerangka peningkatan daya saing manusia. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif berbasis studi literatur, dengan fokus pada pemetaan peran kecerdasan buatan dalam mendukung pilar smart city: smart governance, smart economy, smart people, smart mobility, smart environment, smart society, dan smart living. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemanfaatan kecerdasan buatan mampu mendorong efisiensi layanan publik, memperkuat sistem pendidikan berbasis personalisasi, mendukung analitik data untuk pengambilan keputusan, serta menciptakan ekosistem inovatif yang merangsang pengembangan kompetensi SDM. Selain itu, sinergi antara pemerintah, sektor industri, dan lembaga pendidikan menjadi kunci dalam memastikan bahwa transformasi digital yang dilakukan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat secara adil dan berkelanjutan. Dengan pemanfaatan kecerdasan buatan secara inklusif dan etis, kota cerdas tidak hanya menjadi solusi teknologi, tetapi juga platform strategis dalam mencetak manusia yang unggul dan siap bersaing dalam era global.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025