Candida sp. merupakan sekelompok fungi yang dapat menyebabkan kandidiasis dengan infeksi jamur bersifat oportunistik. Salah satu faktor predisposisi yang mempengaruhi pertumbuhan Candida sp. adalah kontrasepsi hormonal yang dapat mengubah keseimbangan flora normal vagina. Hormon estrogen dalam kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan glikogen di sel epitel vagina yang mendukung pertumbuhan candida. Kondisi ini berpotensi menyebabkan kandidiasis vulvovaginalis yang dapat terdeteksi melalui pemeriksaan urine. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kontrasepsi hormonal terhadap jumlah koloni Candida sp. pada urine ibu rumah tangga. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain cross-sectional. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu 24 sampel urine pengguna kontrasepsi suntik 1 bulan dan 24 sampel urine pengguna kontrasepsi pil kombinasi dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pemeriksaan kultur urine pada media CHROMagar-Candida dihitung jumlah koloni Candida sp. dan dinyatakan candiduria ? 10-4 CFU/mL. Hasil penelitian menunjukkan adanya candiduria pada 5 urine pengguna kontrasepsi suntik 1 bulan dan 3 pil kombinasi, sedangkan 19 urine pengguna suntik 1 bulan dan 21 pil kombinasi tidak mengalami candiduria. Data uji fisher’s exsac diperoleh nilai p-value adalah 0,701 (p > 0,05) sehingga H0 tidak ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kontrasepsi hormonal dengan jumlah koloni Candida sp. pada urine ibu rumah tangga. Penelitian selanjutnya disarankan untuk melibatkan variabel metabolik dan imunologis, serta kultur swab vagina untuk membedakan sumber kontaminasi atau infeksi saluran kemih.
Copyrights © 2025