Penelitian ini menganalisis pembingkaian karakter humanis pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh media massa online di Indonesia. Fokus penelitian adalah mengidentifikasi bagaimana media mengonstruksi citra humanis pasangan ini serta dampaknya terhadap opini publik. Penelitian ini menggunakan metode analisis framing model Zhongdang Pan & Gerald Kosicki dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari 336 artikel yang dipublikasikan oleh delapan media online terkemuka yaitu: Kompas, Tempo, Detik, Republika, Liputan6, Viva, Sindonews, dan Media Indonesia, selama masa tenang kampanye (31 Januari–13 Februari 2024). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas media membingkai Prabowo-Gibran secara positif dengan menonjolkan karakter humanis, seperti komitmen, tanggung jawab, dan sikap cinta damai. Pembingkaian ini tidak hanya menampilkan sisi kepemimpinan mereka, tetapi juga berfungsi sebagai strategi pencitraan politik untuk membangun kedekatan emosional dengan pemilih. Selain itu, penelitian ini mengungkap adanya bias netralitas media. Hal ini menunjukkan media dapat berperan dalam membentuk persepsi publik dan memengaruhi dinamika demokrasi elektoral.Temuan penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam diskusi mengenai relasi media, politik, dan konstruksi citra kepemimpinan di era digital. Media tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai aktor yang turut membentuk realitas politik melalui framing tertentu. Penelitian ini juga membuka ruang untuk kajian lebih lanjut mengenai etika jurnalistik, objektivitas media, serta dampak jangka panjang pembingkaian karakter politik terhadap kualitas demokrasi di Indonesia. Dengan demikian, hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi akademisi, praktisi media, dan pemangku kebijakan dalam memahami kompleksitas interaksi antara media dan kekuasaan.
Copyrights © 2025