UMKM Sambel Juragan sebagai produsen sambal cabai menghadapi tantangan pengendalian persediaan bahan baku cabai yang fluktuatif. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas pengelolaan persediaan cabai dengan menerapkan metode Economic Order Quantity (EOQ), serta menentukan Reorder Point (ROP) dan biaya persediaan tahunan untuk meningkatkan efisiensi manajemen stok. Data pembelian dan penggunaan cabai dari April 2024 hingga Februari 2025 dianalisis. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi lapangan, wawancara, dan pencatatan dokumen internal. Hasil perhitungan menunjukkan EOQ optimum sebesar 250,8 kg per pemesanan, dengan ROP (titik pemesanan ulang) 13,2 kg dan safety stock 3,43 kg (pada tingkat layanan 98%). Penerapan kebijakan ini diproyeksikan menurunkan total biaya persediaan tahunan dari sekitar Rp 614.000 (sistem konvensional) menjadi Rp 501.597,45 dengan sistem EOQ, yang berarti penghematan biaya sekitar Rp 112.402,55 atau 18,3% per tahun. Kesimpulannya, metode EOQ efektif meningkatkan efisiensi pengelolaan bahan baku cabai di UMKM Sambel Juragan. Disarankan UMKM mengadopsi sistem EOQ secara berkelanjutan untuk menjaga ketersediaan bahan baku optimal dan meminimalkan biaya persediaan.
Copyrights © 2025