Kelurahan di Bandar Lampung yang memproduksi sayur-mayur salah satunya terdapat di Kelurahan Pinang Jaya. Penggunaan pupuk kimia saat ini masih diterapkan dalam budidaya sayur-mayur, hal ini mengakibatkan kualitas dan kuantitas sayur rendah. Selain itu, Kelurahan Pinang Jaya memiliki pabrik penggilingan padi yang limbah sekam padi belum termanfaatkan, sehingga menjadi sarang tikus yang menjadi hama tanaman sayur. Akibatnya terjadi penumpukan limbah sekam padi yang tidak dikelola dengan tepat, sehingga mencemari lingkungan sekitar. Solusi yang dimungkinkan yaitu pemanfaatan limbah sekam padi menjadi charcoal untuk mendukung sistem pertanian “Safe and Healthy Farm” dalam mewujudkan pertanian organik. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan ceramah, demonstrasi, demoplot dan evalusi kegiatan. Sasaran dari kegiatan ini yaitu warga di Pinang Jaya dan anggota Safe and Healthy Farm. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman terkait pemanfaatan limbah sekam padi menjadi charcoal sebesar 75%. Indikator penilaian pemahaman peserta pengabdian dinilai dari hasil pre-test dan post-test. Pada hasil pre-test pemahaman warga terkait MOL sangat rendah yaitu 20%. Setelah dilakukan penjelasan serta demontrasi pembuatan charcoal, peserta pengabdian mengalami peningkatan pemahaman, hasil test setelah kegiatan yaitu 95%. Hal ini menunjukkan bahwa warga Pinang Jaya telah memahami pengelolaan limbah sekam padi  menjadi  charcoal. 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024