Indonesia merupakan negara yang berada di kawasan ring of fire yang menyebabkan indonesia menjadi rawan terhadap bencana gempa bumi. Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Kabupaten Bantul, termasuk wilayah dengan indeks risiko bencana gempa bumi tinggi. Didapatkan data sebagian besar anggota karang taruna padukuhan Rogoitan kalurahan Pendowoharjo Bantul belum memahami triase START dalam menghadapi gempa bumi. Simulasi triase penting dipahami dan diterapkan pada saat keadaan darurat sehingga pertolongan yang diberikan dapat dioptimalkan dan meminimalkan korban jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh simulasi Triase START terhadap tingkat kesiapsiagaan anggota karang taruna di padukuhan Rogoitan kalurahan Pendowoharjo Bantul dalam menghadapi bencana gempa bumi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan one group pretest and post-test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, berjumlah 30 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat kesiapsiagaan. Analisis data menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian ini yaitu mayoritas responden sebelum diberikan simulasi triase START berada pada tingkat kesiapsiagaan kurang siap dan setelah diberikan intervensi sebagian besar responden berada pada kesiapsiagaan sangat siap. Hasil uji wilcoxon didapatkan nilai p-value sebesar 0,000 (<0,005), sehingga hasil menunjukan terdapat pengaruh simulasi Triase START terhadap tingkat kesiapsiagaan anggota karang taruna di padukuhan Rogoitan kalurahan Pendowoharjo Bantul dalam menghadapi bencana gempa bumi.
Copyrights © 2025