Indonesia menghadapi tantangan perkotaan signifikan, terutama di kota-kota metropolitan seperti Surabaya. Pertumbuhan pesat jumlah penduduk dan kendaraan bermotor di Surabaya menyebabkan kemacetan lalu lintas yang kronis, mempengaruhi mobilitas dan kualitas hidup warga kota. Berdasarkan data Korlantas Polri pada tahun 2024 Kota Surabaya memiliki 3.690.950 unit kendaraan, dan merupakan jumlah kendaraan terbesar di Jawa Timur. Peningkatan penggunaan transportasi ini berdampak pada keterbatasan lahan parkir, memperburuk kemacetan di Surabaya. Solusi inovatif dan kebijakan efektif diperlukan untuk mengatasi masalah ini dan meningkatkan efisiensi transportasi di Surabaya. Sehingga Pemerintah Kota Surabaya membuat inovasi yakni Park and Ride, dimana sudah terdapat 5 titik gedung parkir di Kota Surabaya salah satunya yakni Park and Ride Kertajaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori dari Wiliam Dunn terkait dengan indikator evaluasi kebijakan yang terdiri dari efektivitas, efisiensi, ketepatan, kecukupan, responsif, dan perataan untuk mengevaluasi Park and Ride Kertajaya berdasarkan dengan PERDA Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2018. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis hasil menunjukan bahwa Park and Ride Kertajaya sudah menunjukan hasil cukup baik berdasarkan 6 indikator evaluasi kebijakan oleh Wiliam Dunn.
Copyrights © 2025