Pertumbuhan bibit kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh kualitas media tanam, termasuk kandungan bahan organik yang digunakan. Lamanya dekomposisi bahan organik turut menentukan ketersediaan unsur hara bagi tanaman sejak awal pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh jenis bahan organik dan lama dekomposisi terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit pada budidaya pra-pembibitan. Penelitian ini menggunakan percobaan faktorial dengan rencana acak lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah berbagai jenis bahan organik (pupuk kandang, legum, eceng gondok). Faktor kedua adalah lama dekomposisi bahan organik yang diamati pada minggu pertama, kedua, dan ketiga. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan taraf nyata 5%. Apabila terdapat perbedaan nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJT) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa bahan organik legum memberikan hasil yang lebih stabil dan cenderung lebih baik dibandingkan pupuk kandang dan eceng gondok untuk semua parameter pertumbuhan bibit kelapa sawit pada tahap pra-pembibitan. Secara statistik, hasilnya tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Namun secara numerik, bahan organik legum lebih konsisten dalam mendukung pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit. Penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi pada aspek teknis budidaya tetapi juga meningkatkan pemahaman tentang manfaat biomassa legum sebagai sumber nutrisi yang efektif dan efisien dalam mendukung pertumbuhan awal bibit kelapa sawit.
Copyrights © 2025