Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis resepsi Komunitas Ilmiah Cinematography UHAMKA mengenai iklan televisi Marjan versi Bangkitnya Calon Arang. Pendekatan yang digunakan kualitatif deskriptif dengan teori resepsi Stuart Hall, melalui model encoding/decoding. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap delapan informan dari komunitas tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima informan berada pada posisi dominan, tiga pada posisi negosiasi, dan dua berada dalam posisi oposisi terhadap pesan visual dan perubahan citra religius produk. Temuan ini menunjukkan bahwa audiens dengan literasi visual tinggi tidak sekadar menerima pesan secara literal, tetapi juga secara kritis dan reflektif. Pembahasan menyoroti bagaimana perpaduan visual sinematik dan simbolisme mitologi berhasil menarik perhatian, namun juga menimbulkan perdebatan mengenai kesesuaian citra Marjan yang selama ini identik dengan nuansa religius Ramadhan. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa iklan dapat berfungsi sebagai medium penyampaian isu sosial dan bukan sekadar promosi, serta audiens aktif turut membentuk makna berdasarkan konteks sosial dan pengalaman visual mereka.
Copyrights © 2025