Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Mati di Provinsi Bali merupakan kawasan rawan banjir akibat curah hujan tinggi, alih fungsi lahan, dan pesatnya pertumbuhan kawasan terbangun. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kerawanan banjir serta menyusun arahan evakuasi berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan spasial. Parameter analisis mencakup curah hujan, jenis tanah, penggunaan lahan, kemiringan lereng, elevasi, dan jarak terhadap sungai. Setiap parameter diberi skor dan bobot berdasarkan pengaruhnya terhadap banjir, lalu diolah menggunakan metode weighted overlay pada perangkat lunak ArcGIS. Data yang digunakan meliputi citra Sentinel-2, DEM SRTM, data CHIRPS, peta tanah FAO, serta jaringan sungai dan jalan dari OpenStreetMap. Hasil analisis menunjukkan bahwa kerawanan sangat tinggi terkonsentrasi di zona tengah DAS, terutama Kecamatan Denpasar Barat dan Utara, serta sebagian wilayah hilir seperti Kuta dan Seminyak, sementara wilayah hulu memiliki tingkat kerawanan sedang hingga tinggi. Arahan evakuasi disusun menggunakan metode Closest Facility dalam Network Analyst, mempertimbangkan kondisi aktual jaringan jalan. Jalur evakuasi menghubungkan titik rawan dengan fasilitas evakuasi terdekat, seperti sekolah, kantor pemerintah, dan hotel bertingkat yang memungkinkan evakuasi vertikal. Rute evakuasi mempertimbangkan waktu tempuh tercepat, hambatan genangan, dan aksesibilitas jalan. Hasil akhir berupa peta kerawanan banjir dan jalur evakuasi memberikan dasar informatif bagi mitigasi bencana dan perencanaan tata ruang berbasis risiko di DAS Tukad Mati.Kata kunci: Kerawanan, Banjir, Sistem Informasi Geografis, Analisis Jaringan, Analisis Spasial.
Copyrights © 2025