Tujuan penelitian ini mendeskripsikan learning trajectory pada pembelajaran berbasis masalah dengan strategi pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan kemampuan dengan penguatan jumping task. Penelitian dilakukan di SMAN 1 Gresik yang melibatkan 28 subjek kelas XI-7 dengan menggunakan design research dari Gravemeijer dan Cobb melalui 3 tahapan dengan level pemodelan situasional, referential, dan formal. Tiga tahapan tersebut yaitu (1) preparing for the experiment yang mencakup penyusunan Hypothetical Learning Trajectory (HLT) dengan menggunakan kemampuan awal. Siswa dibagi dalam dua kelompok yaitu berkemampuan cakap belum bisa menyelesaikan materi prasyarat dan berkemampuan mahir mampu menguasai materi prasyarat; (2) design experiment yang mencakup pelaksanaan pembelajaran berdasarkan HLT yang telah dirancang. Siswa dengan kemampuan cakap sudah mampu memahami materi prasyarat dan konsep fungsi komposisi sedangkan kemampuan mahir sudah memahami materi prasyarat, konsep fungsi komposisi, dan soal jumping task komposisi fungsi; dan (3) retrospective analysis, yaitu membandingkan HLT dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Hasil penelitian didapatkan bahwa Actual Learning Trajectory (ALT) siswa memiliki empat level pemodelan, yaitu: level situational, level referential, dan level formal. Penelitian ini tidak ada level general. Pada level situasional diberikan permasalahan kontekstual yang menjadi pijakan awal untuk berkolaborasi dan berkomunikasi pada konsep matematis. Level referential menggiring siswa melakukan representasi masalah nyata ke konsep matematika yang sebenarnya. Level formal menggiring siswa menyelesaikan model matematika yang sudah dibuat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025