Kepemimpinan dan keterampilan kerja sama merupakan elemen penting dalam pendidikan karakter abad ke-21. Namun, sistem pembelajaran di sekolah menengah masih cenderung menekankan aspek kognitif, sementara dimensi sosial dan afektif seperti kolaborasi dan kepemimpinan sering kali terabaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan karakter kepemimpinan dan keterampilan kerja sama peserta didik melalui pendekatan experiential learning dalam sebuah program pelatihan berbasis kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Penelitian dilakukan di SMAN 8 Kota Serang dengan melibatkan 35 peserta didik sebagai subjek. Metode yang digunakan adalah pra-eksperimental dengan pendekatan kualitatif deskriptif, yang mencakup pre-test, post-test, observasi partisipatif, refleksi individu, dan wawancara. Hasil menunjukkan peningkatan skor pemahaman peserta pada indikator kerja sama tim, peran pemimpin, komunikasi efektif, dan pengambilan keputusan bersama, masing-masing meningkat sebesar 43–44 poin. Refleksi dan observasi menunjukkan transformasi sikap peserta terhadap nilai-nilai kolaborasi dan kepemimpinan. Umpan balik dari peserta dan guru menunjukkan bahwa pendekatan experiential learning tidak hanya meningkatkan pemahaman konseptual, tetapi juga membentuk karakter dan sikap sosial peserta secara nyata. Temuan ini mengindikasikan bahwa experiential learning merupakan strategi yang efektif dan relevan dalam membangun kepemimpinan kolaboratif sejak usia sekolah. Penelitian ini merekomendasikan replikasi program serupa secara sistemik sebagai bagian dari upaya pendidikan karakter di sekolah menengah.
Copyrights © 2025