Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk-bentuk campur kode yang terdapat dalam novel Animal Farm karya George Orwell versi terjemahan bahasa Indonesia serta mengevaluasi fungsi dan implikasinya terhadap keutuhan makna dalam teks sastra. Novel ini, yang dikenal sebagai alegori politik yang menyindir sistem totalitarianisme, menghadirkan tantangan tersendiri dalam proses penerjemahan, terutama dalam mempertahankan pesan ideologis dan simbolik yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi pustaka dan analisis wacana kritis untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk campur kode dan strategi penerjemahan yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerjemah secara sadar mempertahankan sejumlah istilah dari bahasa sumber seperti Comrade, Animalism, Manor Farm, dan slogan “Four legs good, two legs bad” sebagai bagian dari strategi borrowing dan calque. Penggunaan campur kode ini bukan sekadar pilihan linguistik, melainkan juga strategi ideologis untuk menjaga kekuatan makna dan muatan politis yang terkandung dalam teks asli. Strategi ini juga mencerminkan upaya negosiasi antara kesetiaan terhadap teks sumber dan keterbacaan oleh pembaca sasaran. Kajian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu penerjemahan sastra dan sosiolinguistik, khususnya dalam memahami peran campur kode sebagai alat pembawa makna dalam konteks multibahasa dan multikultural.
Copyrights © 2025