Belum tersedianya tenaga kesehatan rekam medis khusus di Puskesmas Manggari menjadi salah satu tantangan utama dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan primer yang efektif dan akuntabel. Beban kerja yang tinggi harus ditanggung oleh pegawai non-rekam medis yang merangkap tugas pencatatan dan pengelolaan data pasien, sehingga berpotensi menurunkan kualitas dokumentasi medis dan akurasi data. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas beban kerja tenaga kesehatan rekam medis serta perencanaan kebutuhan tenaga berdasarkan metode Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK-KES) di Puskesmas Manggari tahun 2025. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, observasi dan analisis dokumen perencanaan SDM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perencanaan kebutuhan tenaga rekam medis telah dilakukan secara sistematis setiap tahun melalui metode ABK-KES, namun realisasi pemenuhan tenaga masih terkendala oleh keterbatasan anggaran, kebijakan pusat, serta status tenaga rekam medis yang belum diakui sebagai tenaga kesehatan dasar. Beban kerja rekam medis tetap tinggi karena belum adanya tenaga khusus, sementara adaptasi terhadap sistem rekam medis elektronik menambah kompleksitas pekerjaan. Kesimpulan penelitian ini menegaskan perlunya kebijakan yang lebih fleksibel dalam perekrutan tenaga rekam medis, peningkatan kapasitas SDM, serta dukungan anggaran yang memadai agar efektivitas perencanaan kebutuhan tenaga rekam medis dapat tercapai secara optimal di Puskesmas Manggari.
Copyrights © 2025